Warna dirgahayu mulia diraja
turun menyalit sang rakyat marhaen
bangkit dari pembodohan
si tua separuh abad berkuasa
apa ia fikir, katak tidak bisa keluar dari tempurungnya?
kami belajar,
dari saksi mata kurniaanNya
dari deruan bisikan yang kian memekakkan
jua dari guru pengalaman manusiawi
tidak mahu selamanya begini
Sedih,
bila masih ada yang tidur nyenyak
dibuai mimpi indah yang realitinya mengerikan
ia selesa tatkala lainnya sengsara
ia enggan peduli
asalkan perut dan dompetnya terisi
mulutnya kekal bisu
dua matanya berpura buta
telinga pasang namun ia tuli
Dulu,
berarak bersuara laungkan tuntutan
bermodal demokrasi himpunan terjadi
namun apa daya,
yang aman bertukar kacau
saat campur tangan si penurut perintah
arahan dari atasannya
demi 'amankan' suasana
kucar-kacir ia sebar berita
Kini,
setelah berarak ia tegah
semangat massa takkan tersanggah
serata negara turun menjengah
ayuh DUDUK dan BANTAH!
Wallahu a'lam
1 comment:
your words are just inspirational!
keep on writing such beautiful poetry
=)
Post a Comment