Warna dirgahayu mulia diraja
turun menyalit sang rakyat marhaen
bangkit dari pembodohan
si tua separuh abad berkuasa
apa ia fikir, katak tidak bisa keluar dari tempurungnya?
kami belajar,
dari saksi mata kurniaanNya
dari deruan bisikan yang kian memekakkan
jua dari guru pengalaman manusiawi
tidak mahu selamanya begini
Sedih,
bila masih ada yang tidur nyenyak
dibuai mimpi indah yang realitinya mengerikan
ia selesa tatkala lainnya sengsara
ia enggan peduli
asalkan perut dan dompetnya terisi
mulutnya kekal bisu
dua matanya berpura buta
telinga pasang namun ia tuli
Dulu,
berarak bersuara laungkan tuntutan
bermodal demokrasi himpunan terjadi
namun apa daya,
yang aman bertukar kacau
saat campur tangan si penurut perintah
arahan dari atasannya
demi 'amankan' suasana
kucar-kacir ia sebar berita
Kini,
setelah berarak ia tegah
semangat massa takkan tersanggah
serata negara turun menjengah
ayuh DUDUK dan BANTAH!
Wallahu a'lam
My Precious Posession
This is just a short written idea about me, my feeling, my thought, my study, my friend..
Apr 25, 2012
Jan 11, 2012
Sendiri Untuk Seketika
Lama tanpa nukilan
Terlalu banyak kisah yang berlaku sepanjang periode 'rehat' dari nukilan alam maya
Ada kisah indah buat hati berbunga-bunga
Juga episode sedih, kecewa berselit elemen sesal
Kerana lumrah aku manusia
Lemah, hakikat kejadianku begitu
Aku mencari ruang segenap itu
tempatkan diriku di celahan
biar sempit namun terasa luas
Sendiri, antara rasa dan hakikat
juga takdir hujung
Sendiri, walau ramai sekali
buatku takut melangkah
bertingkah juga ku tidak bisa
gagap semua yang aku petah
Bawa diri jauh dari ramai
seketika ku bawa hati menyendiri
refleksi segala silam yang takkan terputar kembali
hingga saat dihitung kanan dan kiri
Aku insafi khilafnya diri
terkadang sesat, alpa
dibuai arus dunia
dijangkiti wahan akhir zaman
Meski mulut terkumat kamit
memohon segala yang indah
untuk yang fana, juga yang abadi
Meski nadi terus bergerak ikut perintah
aliran cairan merah masih berkadaran fitrah
Apa sudah hilang manisnya
pada ibadah?
Wahai Sang Penciptaku,
ampuni diri ini, kembali kepada Mu
tanpa hijab yang menghalangi
tanpa calitan noda, cinta yang suci
Terlalu banyak kisah yang berlaku sepanjang periode 'rehat' dari nukilan alam maya
Ada kisah indah buat hati berbunga-bunga
Juga episode sedih, kecewa berselit elemen sesal
Kerana lumrah aku manusia
Lemah, hakikat kejadianku begitu
Aku mencari ruang segenap itu
tempatkan diriku di celahan
biar sempit namun terasa luas
Sendiri, antara rasa dan hakikat
juga takdir hujung
Sendiri, walau ramai sekali
buatku takut melangkah
bertingkah juga ku tidak bisa
gagap semua yang aku petah
Bawa diri jauh dari ramai
seketika ku bawa hati menyendiri
refleksi segala silam yang takkan terputar kembali
hingga saat dihitung kanan dan kiri
Aku insafi khilafnya diri
terkadang sesat, alpa
dibuai arus dunia
dijangkiti wahan akhir zaman
Meski mulut terkumat kamit
memohon segala yang indah
untuk yang fana, juga yang abadi
Meski nadi terus bergerak ikut perintah
aliran cairan merah masih berkadaran fitrah
Apa sudah hilang manisnya
pada ibadah?
Wahai Sang Penciptaku,
ampuni diri ini, kembali kepada Mu
tanpa hijab yang menghalangi
tanpa calitan noda, cinta yang suci
Nov 23, 2011
Kerendahan hati
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar,
tetapi belukar yang baik
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar
Jadilah saja rumput,
tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil
tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya
Bukan besar kecilnya tugas
yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Tiada yang dimuliakan dalam hiduo ini oleh Allah
melainkan kerana akhlaknya dan ketaatan kepadaNya
Karya : Taufik Ismail
Wallahu a'lam
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar,
tetapi belukar yang baik
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar
Jadilah saja rumput,
tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil
tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya
Bukan besar kecilnya tugas
yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Tiada yang dimuliakan dalam hiduo ini oleh Allah
melainkan kerana akhlaknya dan ketaatan kepadaNya
Karya : Taufik Ismail
Wallahu a'lam
Aug 6, 2011
Hidayah dan Hikmah
Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Allah yg Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Hati agak terasa sunyi semenjak ramadhan mula berkunjung beberapa hari yg lalu. Ku cuba mempersiapkan diri menghadapi ujian 2 minggu lagi. Lalu aku terkenangkan mama yg kian ku rindui. Aku terkenangkan papa dan juga abang ku. Entah kenapa, sejak bebrapa detik tadi aku hanya ingin menangis mengenang mama, papa dan abang.
Lalu ku sentuh skrin iphone untuk menelefon mama. Subhanallah, seusai memberi salam dan bertanya khabar, mama terus menceritakan kepadaku bahawa dia baru saja melihat seorang remaja lelaki yg memiliki susuk seakan aku dan air mata mama mula bergenang. Lalu kuceritakan pula beberpa minit yg lalu seusai dhuha aku asyik terimbas wajah mama. Dan dalam detik itu aku dan mama mulai menangis beberapa minit. Dialog hati yg menyingkap betapa kami begitu erat dan saling merindui.
Ku berikan tajuk post kali 'hidayah dan hikmah' kerana aku sungguh tidak mampu menahan tangisan syukur setelah mendengar abang sudah mula menegakkan tiang agama. Bak kata mama, si nakal itu sudah berubah. Abang yg kini sudah bergelar suami dan bapa, semakin matang dan bekerja keras demi keluarga kecilnya.
Allah, Kau berika aku sedikit kegagalan dalam ujian ku di universiti. Namun, Kau berika aku anugerah yg sudah lama ku nanti.
Subhanallah Walhamdulillah. Sungguh aku serahkan segalanya padaMu. Aku hanya melakukan semampuku atas izinMu. Dan Engkau jualah yg menentukan kehendakMu.
Teringat daku pada Doa Nabi Ibrahim yg diajarkan kepadaku oleh sahabat ku :
"Wahai Tuhanku! Jadikanlah daku orang yang mendirikan sembahyang dan demikianlah juga zuriat keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa permohonanku.
(Surah Ibrahim : 40)
Kuharap agar abangku ditetapkan hatinya untuk mendekati Dia. InsyaAllah.
Sekian dulu coretan kali ini. Semoga bermanfaat buat yg membaca. Semoga urusan dipermudahkan oleh Allah.
Asyandi,
Information Commons (IC)
Subscribe to:
Posts (Atom)